Inisiatif Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dengan Teknologi, Begini Cara Kerja Wolbachia

Thursday, 28 December 2023
Inisiatif Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dengan Teknologi, Begini Cara Kerja Wolbachia
Inisiatif Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia dengan Teknologi, Begini Cara Kerja Wolbachia

Jakarta – Teknologi Wolbachia telah menjadi kunci dalam Strategi Nasional Pengendalian Demam Berdarah di Indonesia.

Kini, upaya tersebut tengah mengalami fase pelaksanaan di lima kota utama. Yaitu Semarang, Jakarta Barat, Bandung, Kupang, dan Bontang.

Langkah ini dimulai melalui Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia, sebagai Inovasi Penanggulangan Demam Berdarah, menandai kemajuan penting dalam perang melawan penyakit yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.

Baca Juga: Jurusan Kedokteran Unair di Banyuwangi Segera Dibuka, Simak Tahapannya Agar Tidak Ketinggalan

Bakteri Wolbachia, yang memiliki kemampuan untuk melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti, membawa potensi baru dalam upaya pengendalian demam berdarah.

Melalui mekanisme kawin silang, nyamuk jantan ber-Wolbachia dapat menghentikan penyebaran virus dengue pada nyamuk betina, dan sebaliknya, menghasilkan telur yang mengandung Wolbachia.

Penyebaran bakteri ini memiliki dampak positif yang signifikan dalam menekan penularan penyakit.

Baca Juga: Ratusan Warga Gresik Terjangkit Virus Demam Berdarah Selama Tahun 2023, Berikut Jumlah Pasien dan Korban Jiwa

Uji coba sebelumnya di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Bantul pada tahun 2022 menunjukkan bahwa lokasi yang telah diinokulasi Wolbachia mengalami penurunan kasus demam berdarah hingga 77 persen, dengan pengurangan proporsi pasien yang dirawat di rumah sakit mencapai 86 persen.

Penerapan teknologi Wolbachia di Indonesia menggunakan metode "penggantian," di mana nyamuk jantan dan betina ber-Wolbachia dilepaskan ke populasi alami. Pendekatan ini memastikan bahwa keturunan nyamuk setempat juga membawa Wolbachia, menciptakan efek perlindungan yang berkelanjutan.

Prof. Uut, seorang ahli di bidangnya, menegaskan bahwa Wolbachia tidak hanya mampu menghentikan replikasi virus dengue dalam tubuh nyamuk, tetapi juga memberikan perlindungan berkelanjutan dari satu generasi nyamuk ke generasi berikutnya.

Baca Juga: Usulan Beasiswa Pendidikan Khusus Anak Yatim di Sidoarjo, Begini Janji Wakil Bupati Subandi

Dampak positifnya terhadap pengurangan kasus demam berdarah dan kebutuhan rawat inap membawa konsekuensi signifikan dalam penghematan biaya, mengukuhkan posisi teknologi Wolbachia sebagai langkah terdepan dalam upaya pengendalian penyakit demam berdarah di Indonesia.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: klikmedianetwork.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini