Dokter Gizi Sebut Perlunya Cek Kesehatan Setelah Liburan Panjang

Thursday, 4 January 2024
Dokter Gizi Sebut Perlunya Cek Kesehatan Setelah Liburan Panjang
Dokter Gizi Sebut Perlunya Cek Kesehatan Setelah Liburan Panjang

indonesiatoday.co.id – Dokter spesialis gizi klinik Universitas Indonesia (UI), dr. Luciana Sutanto MS Sp.GK mengatakan bahwa setelah liburan panjang akhir tahun, perlu untuk melakukan cek kesehatan atau medical check up dan evaluasi berat badan. 

“Pemeriksaannya gimana sih kadar lemak darah kita, gula darah kita dan hal lain yang terkait, misalnya ditimbang berat badannya atau lingkar pinggangnya diukur besar nggak, kalau membesarnya sudah melewati berat badan sehat atau asalnya sudah gemuk perhatikan naik berapa kilogram kemarin,” kata Luciana pada Selasa (2/1), sepeti yang dikutip dari Antara. 

Luciana mengatakan bahwa kenaikan berat badan seringkali diikuti dengan kenaikan kolesterol karena pola konsumsi makanan yang berlebihan saat berlibur. 

Baca Juga: Kemenag Kejar Target 50 Persen CJH Cek Kesehatan

Saat berlibur, aktivitas fisik tentu tertunda untuk mengeluarkan energi dan dibarengi dengan mengonsumsi makanan yang berlebihan. Hal tersebut bisa menjadikan lingkar perut meningkat. 

Dengan demikian, penting untuk memantau dan mengevaluasi kenaikan berat badan dan biasakan cek kesehatan baik mandiri maupun melalui pemeriksaan laboratorium. 

Luciana menyarankan untuk kembali mengonsumsi makanan sehat dan bergizi yang terdiri dari karbohidrat, sayur, lauk pauk, dan buah, serta tetap sesuai kebutuhan atau tidak terlalu banyak agar tubuh pulih kembali dan tetap sehat setelah liburan.

Baca Juga: 3 Manfaat Teh Hitam untuk Kesehatan Organ Tubuh, Tapi Tidak Dianjurkan untuk Kamu yang Memiliki Gejala Anemia

Selain itu, jika saat liburan dirasa kurang istirahat dan makan tidak teratur, ia menyarankan untuk istirahat yang cukup dan mengobati penyakit maag dengan model diet yang sesuai. 

Jika konsumsi makanan sudah cukup banyak dan memenuhi gizi seimbang, konsumsi suplemen vitamin dan mineral tidak terlalu dibutuhkan, karena jika mengonsumsi terlalu banyak suplemen atau vitamin tidak dengan dosis yang tepat sesuai anjuran, maka akan menjadi racun dalam tubuh. 

Namun, bagi yang sedang menjalani terapi dengan diagnosa kekurangan vitamin atau mineral tertentu, maka perlu untuk mengonsumsi suplemen yang sudah diresepkan oleh dokter gizi. 

Baca Juga: Tak Hanya Lezat, Ternyata Buah Tin Memiliki Banyak Manfaat Kesehatan

“Kalau nggak diterapi padahal ada kekurangan itu akan berdampak penyakit, terapi suplemen itu untuk yang gizinya kurang, tapi kalau makannya bervariasi sudah cukup (vitamin dan mineral),” terang Luciana. 

Untuk lansia, Luciana juga menyarankan untuk mengonsumsi suplemen harian dalam dosis kecil. 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini