Konsumsi Daging Babi, Manfaat dan Risikonya bagi Kesehatan

Tuesday, 23 January 2024
Konsumsi Daging Babi, Manfaat dan Risikonya bagi Kesehatan
Konsumsi Daging Babi, Manfaat dan Risikonya bagi Kesehatan

indonesiatoday.co.id - Meskipun daging babi memiliki banyak penggemar di tanah air, kenyataannya, masih menjadi isu kontroversial di Indonesia.

Sebagaimana diketahui, umat Muslim melarang konsumsi daging babi atau produk terkait hewan babi berdasarkan larangan agama.

Selain dari aspek agama, pakar kesehatan juga mengungkapkan risiko-risiko yang dapat timbul akibat mengonsumsi daging babi.

Makanan yang diharamkan oleh umat Islam dapat digolongkan menjadi dua kategori utama, yakni berdasarkan zatnya, seperti darah, bangkai, daging babi, khamr, anjing, keledai, dan binatang buas.

Keharaman konsumsi babi telah diakui secara luas di kalangan umat Islam, sebagaimana terdapat dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 173 dan hadits-hadits Nabi Muhammad saw.

Tetapi, di era yang semakin terbuka seperti sekarang, ada argumen bahwa keharaman tersebut karena daging babi mengandung jenis cacing yang telurnya tetap hidup meskipun dimasak, sehingga tidak sehat jika dikonsumsi.

Baca Juga: Neta L: SUV Listrik Terbaru dengan Desain Futuristik yang Mengagumkan

Cacing pita (Taenia solium), cacing spiral (Trichiella spiralis), cacing usus (Fasciolopocis buski), dan lainnya sering diidentifikasi sebagai jenis cacing yang ditemukan pada babi dan dapat berdampak negatif jika dikonsumsi.

Dikutip dari situs doktersehat.com, konsumsi daging babi dapat menimbulkan risiko bagi kesehatan tubuh.

Berikut beberapa bahaya konsumsi daging babi yang perlu diwaspadai:

1. Meningkatkan resiko terkena Hepatitis E

Kebanyakan orang akan lebih awam dengan penyakit hepatitis A atau hepatitis B, namun masih kurang paham dengan penyakit hepatitis E.

Gejala dari penyakit hepatitis E sendiri adalah jantung yang mengalami peradangan, gangguan pada otot, kelainan pada darah, hingga munculnya nyeri sendi.

Penyakit ini dikenal sangat berbahaya bagi ibu hamil.

Sebagaimana hepatitis A dan B, hepatitis E juga bisa disebabkan oleh serangan virus.

Hanya saja, virus yang bisa menyebabkan penyakit yang menyerang organ hati ini ternyata kerap ditemukan dalam daging babi, khususnya pada hatinya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jagosatu.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini