Election Anxiety Berkaitan dengan Pemilu, Kenali Gejala dan 3 Cara Atasi Kecemasan agar Tidak Semakin Parah

Tuesday, 16 January 2024
Election Anxiety Berkaitan dengan Pemilu, Kenali Gejala dan 3 Cara Atasi Kecemasan agar Tidak Semakin Parah
Election Anxiety Berkaitan dengan Pemilu, Kenali Gejala dan 3 Cara Atasi Kecemasan agar Tidak Semakin Parah

 

indonesiatoday.co.id – Pilpres seringkali menjadi sumber stres bagi masyarakat Indonesia.

Subjek politik pada pemilu, nyatanya sangat berpengaruh dalam memunculkan Election Anxiety.

Namun tahukah kamu apa itu Election Anxiety? Election Anxiety merupakan kasus kecemasan berlebihan yang muncul pada orang dewasa yang terlibat dalam proses politik.

Masalah mental ini memunculkan rasa khawatir, kesedihan, keputusasaan, hingga ketegangan fisik.

Jika masalah ini tidak ditangani dengan benar, kemungkinan besar akan berkembang menjadi masalah mental yang lebih buruk.

Dilansir dari choosingtherapy.com (15/1), pemilu menimbulkan tingkat kecemasan karena politik dan politisi merupakan sumber stres yang sangat besar bagi masyarakat Amerika.

Stres ini muncul baik secara langsung maupun tidak langsung karena masyarakat khawatir akan dampak langsung dari kemenangan politisi tertentu.

Dampak jangka panjang dari kemenangan tersebut dapat memunculkan sumber stres membahayakan lainnya.

Baca Juga: Jangan Salah Pilih, Pemula Wajib Kenali 4 Ciri-Ciri Penting Pemimpin yang Berkualitas Jelang Pemilu 2024

Menurut studi yang dilakukan oleh American Psychological Association (2019), lebih dari 60% orang Amerika memandang politik dan politisi sebagai sumber stres langsung, dan 56% melihat pemilu sebagai pemicu stres dalam hidup mereka.

Gejala Election Anxiety akan terlihat jika, seseorang mengalami tingkat kecemasan yang tinggi ketika mereka berkeinginan kuat untuk mengantisipasi apa saja hal yang bisa terjadi jika pihak lain yang tidak diinginkan terpilih.

Mereka mungkin khawatir bahwa pemungutan suara tersebut akan berdampak negatif terhadap keluarga, pekerjaan, rumah, keselamatan, dan hak-hak mereka.

Setelah suara dihitung dan keputusan dibuat, seseorang dapat merasakan kombinasi ketakutan dan kecemasan terhadap masa kini dan masa depan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jawapos.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini