indonesiatoday.co.id - Gangguan kesehatan ini terjadi pada bayi baru lahir, anak tak bisa berjalan akibat adanya gejala hidrosefalus yang perlu Anda ketahui.
Pernahkah Anda melihat bayi dengan kondisi kepala besar yang tidak normal? Masih menjadi pertanyaan bagi sebagian orang apakah bisa disembuhkan atau tidak.
Simak gejala hidrosefalus yang perlu diwaspadai agar tak sampai sebabkan hal berikut ini pada anak Anda.
Apa Itu Hidrosefalus?
Hidrosefalus merupakan gangguan kesehatan akibat penumpukan cairan di dalam otak yang mengisi ruangan atau ventrikel dalam jumlah banyak.
Sehingga, kondisi ini mampu menimbulkan penekanan sel-sel otak dan gangguan saraf.
Padahal cairan otak dalam jumlah seimbang berfungsi sangat penting dalam melindungi otak dari cedera dan membuang sisa metabolisme otak.
Baca Juga: Mengenal Nomophobia: Fenomena Takut Jauh dari Ponsel, Kenali Penyebab, Gejala dan Bahayanya
Namun, jika pada anak menimbukan efek kepala berukuran besar maka pada orang dewasa biasanya kondisi ini akan menimbulkan efek sakit kepala hebat.
Hidrosefalus memiliki dua jenis, antara lain:
- Hidrosefalus Kongenital
Kondisi kelainan bawaan sejak dalam kandungan yang disebabkan infeksi toksoplasma dan kekurangan asam folat.
- Hidrosefalus Acquired
Kondisi kelainan bukan bawaan yang timbul akibat gangguan stroke, radang selaput otak, dan tumor otak. Sehingga, kondisi ini menimbulkan penyumbatan sirkulasi cairan di otak.
Penyebab Hidrosefalus
Kondisi hidrosefalus umumnya disebabkan oleh adanya ketidakseimbangan produksi dan penyerapan cairan dalam otak.
Namun, gangguan lain yang bisa sebabkan hidrosefalus antara lain sebagai berikut:
- Cedera pada otak
- Pendarahan di dalam otak akibat kondisi lahir prematur
- Perkembangan otak dan tulang belakang yang tidak normal menyebabkan sumbatan pada cairan otak
- Infeksi selama kehamilan mampu memicu peradangan otak pada janin, seperti sifilis dan rubella
- Dandy-Walker Syndrom atau kelainan pada perkembangan pembentukan otak kecil (cerebellum) dan saluran cairan otak
Baca Juga: Gamophobia : Ketakutan Berlebihan Terhadap Pernikahan, Simak Cara Mengatasinya
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suratdokter.com
Komentar