Kejar Potensi Batu Bara 105 Juta Ton per Tahun, Pemerintah Anggarkan Rp5 Triliun Bangun Jalur Babaranjang di Sumsel

Wednesday, 10 January 2024
Kejar Potensi Batu Bara 105 Juta Ton per Tahun, Pemerintah Anggarkan Rp5 Triliun Bangun Jalur Babaranjang di Sumsel
Kejar Potensi Batu Bara 105 Juta Ton per Tahun, Pemerintah Anggarkan Rp5 Triliun Bangun Jalur Babaranjang di Sumsel

indonesiatoday.co.id – Mengejar target produksi 105 juta ton batu bara per tahun pada 2030, Sumatera Selatan (Sumsel) siapkan dana Rp5 triliun bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM Sumsel miliki cadangan 8,9 miliar ton cadangan batu bara, Sumsel dinobatkan jadi provinsi kedua dengan cadangan batu bara terbesar.

Cadangan batu bara di Sumsel bahkan melebihi gabungan cadangan dari provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Kalimantan Tengah (Kalteng).

Baca Juga: Bangga! 5 Provinsi di Luar Sumatera Barat Ini Menggunakan Bahasa Minang, Dipakai hingga Sekarang

Pada 2017, produksi batubara nasional mencapai 461 juta ton, di mana 97 juta ton diarahkan untuk keperluan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO).

Penggunaan batubara dalam negeri terus meningkat dari tahun ke tahun, terlihat dari tren 2013 (72 juta ton), 2014 (76 juta ton), 2015 (86 juta ton), dan 2016 (91 juta ton).

Selain digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri, juga diekspor sebagai kontribusi terhadap penerimaan negara.

Baca Juga: Tantangan Proyek Tol Getaci, Ditinggal Konglomerat dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Konstruksi

China menjadi salah satu negara tujuan ekspor utama dengan jumlah 51 juta ton, disusul oleh India (46 juta ton) dan Jepang (22 juta ton), bersama dengan 25 negara lainnya.

Demi potensi batu bara yang luar biasa tersebut, Pemerintah bersama dengan PT KAI berencana membangun jalur khusus KA Logistik senilai 5 Triliun pengangkut batu bara, sawit dan komoditas lain yang akan menghubungkan Lahat hingga Kertapati.

Berita terbaru menyebutkan bahwa proyek senilai Rp5,074 triliun tersebut telah mencapai tahap konsesi antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan sebagai regulator dengan PT. KAI (Persero) sebagai badan usaha.

Baca Juga: Tak Sia-sia Usaha Keras Jokowi Bangun Jalan Tol, Panjangnya Langsung Melesat di Era Pemerintahannya: Benarkah? 

Jalur rel kereta logistik ini akan menghubungkan Lahat – Muara Enim – Prabumulih – Tarahan/Lampung dan Prabumulih – Kertapati.

Pembangunan rel kereta logistik batu bara ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional yang diawasi langsung oleh Pemerintah Pusat.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini