Kasus Tabrakan Fortuner vs Minibus BPD Tapin: Keluarga Penabrak Sudah Datangi Korban

Wednesday, 24 January 2024
Kasus Tabrakan Fortuner vs Minibus BPD Tapin: Keluarga Penabrak Sudah Datangi Korban
Kasus Tabrakan Fortuner vs Minibus BPD Tapin: Keluarga Penabrak Sudah Datangi Korban

RANTAU – Sosok murah hati itu sudah tiada. Hamidah, namanya. Ia salah satu dari dua korban minibus yang diseruduk Fortuner maut di U-Turn Mekatani Jalan A Yani Kilometer 29 Kelurahan Guntung Payung, Kecamatan Landasan Ulin. Peristiwanya pada Kamis (18/1) dini hari lalu.

Mertua Hamidah, Rahmani mengakui bahwa keluarga si penabrak sempat datang untuk berdamai. “Saya tidak tahu bagaimana keputusannya, karena semuanya tergantung keluarga almarhumah,” ucap nenek yang berusia 70 tahun ini.

Diceritakannya, Hamidah di Pandulangan hanya hidup bersama anaknya yang bernama Saiful. Sekarang Iful duduk di kelas 5 Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN). Iful merupakan anak dari suaminya yang kedua. “Untuk suami pertama, anak saya, sudah lama meninggal. Jadi, ia kawin lagi,” tuturnya.

Baca Juga: Kecelakaan Fortuner vs Minibus BPD Tapin: Mobil Seperti Batu Dilempar

Namun dari pernikahannya dengan suami kedua, tak bertahan lama. Mereka berdua berpisah. Jadi total anak almarhumah ada tiga. “Suaminya pertama, dari anak saya, ada dua anaknya. Sedangkan dari mantan suami kedua, ada satu anak,” jelasnya.

Dari awal pemakaman sampai tahlilan tujuh hari untuk mendoakan almarhumah berlangsung di rumah mertuanya itu. “Termasuk Iful, sementara ini tinggal di sini. Alasannya karena memang senang di sini,” jelas Rahmani.

Kepergian Hamidah membuat warga setempat kehilangan. Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di Desa Pandulangan Kecamatan Tapin Tengah itu dikenal selalu membantu warga di sana, terutama berkaitan tugasnya sebagai Ketua BPD. “Ia sosok yang periang. Gampang bercanda dengan warga di sini,” ucap Safiah, Selasa (23/1).

Nenek berusia 70 tahun ini mengaku almarhum selalu membantu warga. Terutama yang sudah berusia renta. “Ia mudah berteman, baik muda maupun tua. Almarhumah cepat akrab, selalu bercanda dan suka berbicara,” kenangnya.

Baca Juga: Meski Jadi Tersangka Kasus Laka Maut di Banjarbaru, Sopir Fortuner Tidak Ditahan

Tak hanya itu, almarhumah juga selalu membantu warga untuk berurusan administrasi kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP). Jadi kalau mau berurusan, cukup panggil almarhumah. Ia selalu datang. “Kalau selesai, langsung diantarnya,” akunya.

Sebelum bekerja sebagai anggota BPD di Desa Pandulangan, Hamidah merupakan ibu rumah tangga biasa. Bahkan, sempat mau bekerja ke luar negeri. “Sebenarnya ia sudah ke Jakarta waktu itu. Tapi, entah kenapa ia gagal berangkat,” kata Ilham (60), tetangga lainnya.

Ilham memberitahu bahwa orang tua si penabrak telah datang beberapa hari lalu. “Tapi, saya tidak mengetahui persis bagaimana pembicaraannya,” tutur Ilham.

Dikonfirmasi lewat telepon, keluarga almarhum Mirza Febrianto juga menyebut keluarga penabrak telah datang dua hari lalu. "Ia datang sekalian memberi santunan," ucap adik korban, Melly, lewat sambungan telepon WhatsApp.

Upaya Diversi Sudah Dijalankan

Kasus kecelakaan Fortuner maut di Jalan A Yani Km 29 Banjarbaru resmi memasuki tahap baru. Setelah perempuan 16 tahun itu ditetapkan sebagai tersangka, kasusnya memasuki tahap diversi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarbanjarmasin.jawapos.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini