Hasil survei EPI Center, elektabilitas Gerindra tertinggi ungguli PDIP, ini hasil lengkapnya

Sunday, 21 January 2024
Hasil survei EPI Center, elektabilitas Gerindra tertinggi ungguli PDIP, ini hasil lengkapnya
Hasil survei EPI Center, elektabilitas Gerindra tertinggi ungguli PDIP, ini hasil lengkapnya



HARIAN MERAPI - Elektabilitas terus meroket mengungguli partai lainnya jelang Pemilu 2024.


Bahkan, berdasar hasil survei Economics & Political Insight (EPI) Center Gerindra menyalip PDI Perjuangan yang memperoleh dukungan 16,4 persen.


Berdasar survei EPI, Gerindra menjadi partai politik dengan elektabilitas tertinggi dengan dukungan 18,9 persen disusul oleh PDI Perjuangan (PDIP).

Baca Juga: Muhammadiyah umumkan awal Ramadhan lebih awal, begini pesan Haedar Nashir

EPI Center memprediksi peta kontestasi partai politik akan berlangsung dinamis dan Senayan diperkirakan akan kedatangan pendatang baru yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang elektabilitasnya menembus 4,2 persen atau telah melewati ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen.

“Gerindra diproyeksikan bakal memenangkan Pemilu 2024 sekaligus mengalahkan dominasi PDIP, serta munculnya pendatang baru di Senayan di mana elektabilitas PSI menembus 4,2 persen,” kata peneliti EPI Center Mursalin dalam keterangan tertulis yang diterima Antara Jakarta, Sabtu.

Menurut Mursalin, potensi kemenangan Gerindra berkaitan erat dengan peta kontestasi Pilpres 2024.

“Dukungan yang diberikan Presiden Jokowi kepada Prabowo-Gibran mengungkit elektabilitas Gerindra sebagai partai pengusung utamanya,” ujar Mursalin.

Baca Juga: Muhammadiyah tetapkan 1 Ramadhan 1445 H jatuh pada 11 Maret 2024, sedang 1 Syawal pada tanggal ini

Hal ini sekaligus membuktikan kuatnya faktor Jokowi dalam menaikkan elektabilitas partai yang didukungnya. Pada Pemilu 2014 dan 2019, perolehan suara PDIP terjaga pada kisaran mendekati 20 persen, naik dari Pemilu 2009 yang hanya berkisar 14 persen.

Sebaliknya dengan Gerindra, di mana Jokowi menjadi rival Prabowo pada Pemilu 2014 dan 2019, perolehan suaranya hanya berkisar 11-12 persen.

Perolehan suara PDIP terancam tergerus, di mana kantong-kantong suara PDIP menjadi lahan garapan Prabowo-Gibran.

“Terakhir, hengkangnya Maruarar Sirait yang merupakan putera tokoh pendiri PDIP memperkuat fenomena pergeseran pemilih,” lanjut Mursalin.

Besarnya faktor Jokowi juga tampak dalam lonjakan elektabilitas PSI, setelah sebelumnya partai baru pada Pemilu 2019 itu gagal menembus Senayan. Kenaikan itu terjadi setelah Kaesang Pangarep, salah satu putera Jokowi, menjadi ketua umum PSI.

Baca Juga: Begini ciri-ciri anak yang membutuhkan pemeriksaan mata, orang tua harus mengenalinya

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini