Sosok Zhafirah, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Videonya Viral, Baru Pertama Kali Mendaki

Monday, 4 December 2023
Sosok Zhafirah, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Videonya Viral, Baru Pertama Kali Mendaki
Sosok Zhafirah, Korban Erupsi Gunung Marapi yang Videonya Viral, Baru Pertama Kali Mendaki



INDONESIATODAY.CO.ID -  Inilah sosok Zhafirah Zahrim Febrina atau Ife.


Ife ikut menjadi korban saat erupsi gunung Marapi.


Videonya meminta tolong agar diselamatkan pun viral di media sosial.


Lantas, bagaiamana kondisi Zhafirah Zahrim Febrina terkini?


Pihak keluarga membeberkan kondisi wanita berusia 19 tahun itu.


Zharifah diketahui dirawat di Rumah Sakit Ahmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.


Zhafirah merupakan salah seorang korban erupsi Gunung Marapi yang berhasil dievakuasi oleh petugas gabungan. Ia sebelumnya viral di media sosial minta tolong karena terjebak.


Rani Radelani, etek (Bibi) korban mengatakan, kondisi Zhafirah saat ini terbaring lemah dengan luka bakar di area wajah.


"Alhamdulillah, bisa ngomong sedikit-sedikit, namun tak kami paksakan juga menceritakan kronologinya," ujarnya dilansir TribunTrends.com dari TribunPadang.com, Senin (4/12/2023).


Ia menyampaikan, pihak keluarga saat ini sudah bersama Zhafirah di rumah sakit.


Ayah, paman, dan keluarga lainnya sudah sampai sejak pagi tadi.


"Awalnya dapat kabar dari live TikTok sekitar pukul 04.00 WIB, ada yang ngabarin juga.


Kebetulan saya di Padang, yang sudah ke sana ayah, paman, dan keluarga yang lain," ujar Rani.


"Mereka standby sejak tadi malam, sejak lost kontak dengan Ife (panggilan Zhafirah di rumah), ayahnya dan pamannya langsung ke sana," kata dia.


Sosok Zhafirah


Rani bilang, Zhafirah merupakan mahasiswa jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Padang.


Zhafirah ialah seorang atlet silat.


Adapun pendakian gunung ini merupakan pengalaman pertama Zhafirah.


Sebelumnya, ia pernah trekking, namun tak pernah ke gunung.


"Waktu mau naik gunung, Ife izin ke keluarga dia pergi bersama teman yang biasa mendaki.


Saat mendaftar belum ada informasi larangan mendaki ataupun kenaikan status gunung, ini mendadak aja, bagaimana lagi kan.


Jadi kita ndak bisa berkata-kata, namanya musibah," kata Rani.


Rani mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada tim gabungan yang berhasil mengevakuasi Zhafirah.


"Kami berterima kasih kepada tim yang mencari dengan cepat, sehari sudah ketemu anak-anak kami," tuturnya.


Sebelumnya, pasca erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB, Zhafirah sempat berkirim video menggambarkan kondisinya terjebak erupsi.


Dari video yang beredar di grup WhatsApp media BKSDA Sumbar, tubuh perempuan 19 tahun itu dipenuhi abu vulkanik.


Dalam video itu, ia tampak lemas dan sempat meminta pertolongan.


Rani Radelani, etek (bibi) Zhafirah membenarkan bahwa video yang beredar itu merupakan anaknya.


Kata Rani, barang-barang anaknya telah hilang. Video itu, kata dia, dikirim oleh Zhafirah melalui telepon pintar pendaki lain yang tercecer.


“Barang dia hilang semuanya, jadi ada hand phone orang dapat sama dia. Ada sinyal dan bisa dibuka hand phone-nya (dikirim kondisinya),”ujar Rani, Minggu (3/12/2023).


“Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya,” tambah dia.


Selain itu, ujar Rani, badan Zhafirah dipenuhi abu vulkanik.


Rani mengatakan, sebelumnya Zhafirah mendaki bersama teman-teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang hari ini, Minggu (3/12/2023).


Selain Zhafirah dan belasan temannya, terdapat puluhan pendaki lainnya di atas Gunung Marapi.


Hingga pagi tadi, tim gabungan telah mengevakuasi 49 pendaki dengan selamat dan beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.


Selama proses evakuasi, petugas menemukan 11 pendaki meninggal dunia dan 12 pendaki lainnya masih dicari.


Untuk diketahui, erupsi Gunung Marapi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.


Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.


Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).


Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.


Sumber: tribunnews

BACA JUGA:

Komentar

Artikel Terkait

Terkini