Soal Warga Sumedang yang Rumahnya Rusak Akibat Gempa, Kepala BNPB: Kasihan, Segera Didata

Wednesday, 3 January 2024
Soal Warga Sumedang yang Rumahnya Rusak Akibat Gempa,  Kepala BNPB: Kasihan, Segera Didata
Soal Warga Sumedang yang Rumahnya Rusak Akibat Gempa, Kepala BNPB: Kasihan, Segera Didata

 

 

JAKARTADAILY.ID – Satu kata yang keluar dari mulut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto terkait dengan warga Kabupaten Sumedang, Jawa Barat yang mengalami kerusakan rumah akibat gempa bumi 3 hari terakhir ini: “Kasihan”.

Oleh karena itu, Suharyanto mendesak seluruh pemangku kepentingan untuk mempercepat proses pendataan korban yang mengalami kerusakan tempat tinggal akibat gempa dangkal tersebut.

Sebab, semakin lambat proses pendataannya, maka akan semakin lama pula proses perbaikannya.

Pendataan juga diperlukan, menurut Suharyanto, untuk menegaskan apakah warga tersebut masih layak tinggal di rumah lamanya atau perlu dipindahkan demi keselamatan.

Baca Juga: Gempa Sumedang, BNPB Kucurkan Dana Bantuan Tanggap Darurat Rp 350 Juta

Suharyanto pun menegaskan bahwa para penyintas bencana hanya boleh mengungsi di tenda paling lama seminggu saja.

Suharyanto mengungkapkan hal tersebut saat rapat bersama Pj. Bupati Sumedang Herman Suryatman, dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat Dani Ramdan.

Hadir juga Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sumedang Atang Sutarno. Hal itu kemudian dilaporkan dalam keterangan tertulis BPBD Jawa Barat pada Selasa (2 Januari 2024). 

Rapat tersebut membahas tentang masa tanggap darurat di Kabupaten Sumedang. Rapat ini dilaksanakan untuk rencana kerja penanggulangan bencana akibat gempa bumi yang terjadi sejak Minggu (31 Desember 2023).

Baca Juga: Sumedang Dilanda Gempa Lagi, Kali Ini Berkekuatan M4,5 dan Terasa Kuat di Jatinangor

"Rusak ringan, rusak berat, segera didata. Rumahnya mau diperbaiki atau digeser, didata," sambung Suharyanto.

Sebelumnya, Herman Suryatman memberikan laporan kondisi pasca gempa. Pasien dari rumah sakit Pakuwon, katanya, sudah dapat kembali ke ruangan perawatan.

Sementara Rumah Sakit Umum daerah (RSUD) juga sudah dipertimbangkan untuk memindahkan pasien ke ruangannya masing-masing, kecuali ruangannya belum dinyatakan aman.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: indonesia.jakartadaily.id

Komentar

Artikel Terkait

Terkini