Pria di Depok Diintimidasi usai Tegur Sahur Keliling, Ditantang Kelahi, Sempat Diminta Pindah

Wednesday, 27 March 2024
Pria di Depok Diintimidasi usai Tegur Sahur Keliling, Ditantang Kelahi, Sempat Diminta Pindah
Pria di Depok Diintimidasi usai Tegur Sahur Keliling, Ditantang Kelahi, Sempat Diminta Pindah



INDONESIATODAY.CO.ID  - Media sosial X (dulu Twitter) dan Instagram tengah dihebohkan dengan video viral seorang pria yang diintimidasi sekelompok pemuda.


Menurut akun Instagram @infocileungsiid yang mengunggah video tersebut, Selasa (26/3/2024), keributan itu terjadi di Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Jawa Barat.


Keributan tersebut diduga bermula dari seorang pria yang mengontrak di kawasan tersebut, menegur sekelompok pemuda yang sedang sahur keliling.


"Telah terjadi keributan karena sebuah keluarga komplain dan menegur sekelompok pemuda yang berkeliling membangunkan sahur di Sawangan Depok, Jawa Barat," bunyi keterangan akun @infocileungsiid.



Humas Polres Metro Depok, Iptu Made Budi, membenarkan kejadian tersebut.


Made mengatakan keributan itu benar terjadi di Kecamatan Sawangan pada Minggu (24/3/2024).


Ia menuturkan, keributan bermula saat pria bernama Kurniawan menegur sekelompok pemuda yang membangunkan sahur lantaran berkeliling wilayah kontrakannya hingga dua kali.


"Warga pengontrak menegur warga yang sedang membangunkan sahur dengan berkata, 'Kok sampai dua kali muter kelilingnya'," ujar Made, Selasa, dikutp dari TribunnewsDepok.com.


Dalam video yang beredar, terlihat Kurniawan dikerumuni sejumlah pemuda dan diduga warga setempat.



Ia juga diintimidasi karena menurut pemuda-pemuda itu, belum pernah ada warga mengajukan komplain.


"Kalau warga sini bangunnya (sahur) telat, lu yang tanggung jawab. Gimana? Gue berhenti! Gue berhenti bangunin sahur!" kata seorang pemuda berkaus hitam sambil menunjuk-nunjuk Kurniawan.



"Lagian warga sini nggak ada yang komplain, 250 KK! Di sini juga ada yang sakit, ada bayi (juga) di sini!" timpal pemuda lainnya yang berkaus oranye-biru.


Terlihat Kurniawan yang mencoba memberi penjelasan tak diberi waktu untuk berbicara.


Bahkan, ia sempat diseret oleh pemuda berkaus hitam untuk ditantang berkelahi.



"Udah yuk, berantem aja sama gue yuk!" ujar pemuda itu.


Meski berhasil dipisahkan oleh warga lainnya, Kurniawan diminta pindah kontrakan jika merasa terganggu dengan suara sahur keliling.


"Kalau lu nggak nyaman di sini, lu pindah! Kontrakan banyak!" teriak pemuda berkaus oranye-biru.


Desakan tersebut lantas disambut teriakan pemuda lainnya yang juga meminta agar Kurniawan pindah.


Kronologi Kejadian Versi Kurniawan

Usai videonya viral, Kurniawan diketahui mengirim pesan ke grup WhatsApp yang berisikan teman-temannya.


Lewat pesan itu, Kurniawan menjelaskan kronologi versi dirinya.


Menurut Kurniawan, sebelum terjadi keributan, ia sudah sempat menegur baik-baik sejumlah pemuda yang membangunkan sahur secara keliling.



Namun, menurut Kurniawan, para pemuda itu justru mengabaikannya.


Kurniawan pun berinisiatif melapor ke RT terkait hal tersebut lantaran ia memiliki anak yang masih bayi.


Tak hanya itu, Kurniawan juga menyebut tetangga kontrakannya juga mempunyai anak yang masih kecil dan sedang dalam kondisi hamil.


"Sebelumnya gue udah tegur anak yang bangunin sahur dengan bahasa baik. Pake assalamu'alaikum malah, tapi mereka nggak jawab," ungkap Kurniawan.


"Menurut kalian salah nggak kalo gue (setelahnya) bilang ke RT soal bangunan sahur itu pelan-pelan kalo lewat depan kontrakan gue?"


"Karena gue ada bayi, dan tetangga gue yang punya anak kecil dan ibu hamil," imbuh dia.


Tetapi, alih-alih mengajak musyawarah, RT setempat justru memanggil warga untuk mendatangi kontrakan Kurniawan.


Menurut Kurniawan, ia kemudian dihakimi dan digertak oleh para warga yang diajak RT.


Tak hanya itu, Kurniawan juga mengaku sempat kena pukul.


Ia pun mempertanyakan apakah memang warga yang mengontrak, tidak diizinkan untuk menyampaikan pendapat.


"Setelah gue ke RT, malah RT-nya manggil warga dan gue malah dihakimin, dan kena pukul."


"Jujur gue pingin keadilannya aja di sini. Apa gue orang ngontrak nggak berhak berbicara?" tutur dia.


Meski sempat ricuh hingga didesak pindah, Kurniawan diketahui meminta maaf kepada RT dan warga lingkungannya mengontrak.


Iptu Made Budi menuturkan Kurniawan juga telah berjanji untuk mengikuti aturan RT setempat.


"Kurniawan dan keluarga memohon maaf kepada warga sekitar yang membangunkan sahur," ungkap Made, dilansir Wartakotalive.com.


"Kurniawan dimohon untuk saling menghargai serta menghormati antar sesama warga."


"Dengan adanya kesepakatan dalam musyawarah tersebut, maka permasalahan dinyatakan selesai," pungkas Made


Sumber: Tribunnews

SEBELUMNYA

Komentar

Artikel Terkait

Terkini