Ngaku Sering Dipersulit Akses Pelayanan di SPBU, Nelayan di Kabupaten Serang Butuh SPBN

Tuesday, 2 January 2024
Ngaku Sering Dipersulit Akses Pelayanan di SPBU, Nelayan di Kabupaten Serang Butuh SPBN
Ngaku Sering Dipersulit Akses Pelayanan di SPBU, Nelayan di Kabupaten Serang Butuh SPBN

indonesiatoday.co.id - Nelayan di Kabupaten Serang membutuhkan stasiun pengisian solar atau Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) untuk kebutuhan kapal mereka.

Untuk memenuhi kebutuhan solar, para nelayan masih membelinya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang jaraknya cukup jadi lokasi pelelangan.

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, hasil survei Badan Pusat Statisitik (BPS) Kabupaten Serang tahun 2023, jumlah rumah tangga nelayan mengalami kenaikan 4 sampai 6 persen.

Baca Juga: Hari Pertama Pendaftaran PTPS, Ibu-ibu di Pandeglang langsung Geruduk Kantor Panwascam

"Usaha perikanan ternyata banyak menarik tenaga kerja," ujar Zaldi saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa 2 Desember 2023.

Walaupun jumlah rumah tangga nelayan meningkat, namun usaha perikanan mengalami berbagai ancaman seperti isu lingkungan, perubahan iklim, dan ketersediaan soal.

"Masalah solar ini, di kita belum ada stasiun pengisian bahan bakar untuk nelayan. Kalau ada, nelayan enggak usah jauh-jauh beli solar ke SPBU," katanya.

Baca Juga: Jadi Lubang Besar, Bawaslu Kota Cilegon Akui Money Politic Online Sulit Dipantau

Pembelian solar ke SPBU bagi para nelayan, kata Zaldi, selain harus mengeluarkan biaya, ada beberapa SPBU yang mempersulit pembeliannya.

"Setiap bulan kita membuat surat rekomendasinya. Nanti mereka (nelayan-red) membawa surat itu dari petugas TPI (Tempat Pelelangan Ikna) untuk bisa mengajukan ke SPBU," ungkapnya.

Ia mengungkapkan, kebutuhan solar masing-masing nelayan berbeda-beda tegantung jenis kapal dan ukurannya.

Baca Juga: 51.856 Orang Masuk ke Pulau Jawa Melalui Pelabuhan Merak Saat Puncak Arus Balik Tahun Baru 2024

Namun pada umumnya, nelayan membutuhkan 200 sampai 300 liter per bulan setiap bulannya.

"Sebulan itu ada sekitar 400 nelayan yang membeli solar ke SPBU. Kalau jumlah nelayannya ada 11 ribu," tuturnya.

Zaldi menuturkan, pada saat Dirjen Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan kunjungan ke Desa Tengkurak, Kecamatan Tirtayasa belum lama ini, permasalah SPBN tersebut pernah dibahas karena sangat dibutuhkan oleh nelayan.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bantenraya.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini