NasDem Gabung Koalisi, Elite PAN Ungkit Tiga Kali Usung Prabowo Presiden Soal Jatah Kursi Menteri

Friday, 26 April 2024
NasDem Gabung Koalisi, Elite PAN Ungkit Tiga Kali Usung Prabowo Presiden Soal Jatah Kursi Menteri
NasDem Gabung Koalisi, Elite PAN Ungkit Tiga Kali Usung Prabowo Presiden Soal Jatah Kursi Menteri



INDONESIATODAY.CO.ID  - Ketua DPP PAN Saleh Partonan Daulay menanggapi masuknya NasDem dalam koalisi Indonesia maju yang mendukung Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI 2024-2029.


Ia mengatakan partaonya tidak khawatir NasDem bergabung dalam pemerintahan baru Prabowo-Gibran.


Ia pun meyakini Prabowo akan bertindak profesional dalam membangun koalisi di pemerintahan yang mendatang.




"PAN tidak pernah merasa khawatir dengan bergabungnya partai partai di luar koalisinya pak Prabowo. Sebab kami yakin bahwa Pak Prabowo itu akan bertindak secara profesional sesuai dengan komitmen beliau dalam membangun koalisi, juga sesuai dengan komitmen beliau untuk membangun Indonesia," ucap Saleh saat dikonfirmasi, Jumat (26/4/2024).



Saleh menyampaikan pihaknya juga tidak khawatir masuknya NasDem akan mengurangi jatah kursi menteri dari PAN. Dia menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo.


"Nah soal jatah menteri yang akan diberikan kepada NasDem itu kita harus menyerahkan sepenuhnya kepada Pak Prabowo. Karena untuk membagi jabatan menteri kepada partai partai yang bergabung itu hak prerogatif dari presiden," katanya.


Namun, Saleh mengingatkan bahwasanya PAN merupakan parpol yang loyal dengan Prabowo. Buktinya, partai berlambang matahari terbit itu selalu mengusung Prabowo sejak Pilpres 2014 lalu.


"Kami adalah anggota dari pendukung koalisi Prabowo. Partai amanat nasional adalah partai yang sangat loyal kepada Prabowo. Sudah 3 kali pemilu kami mendukung kepada Bapak Prabowo," katanya.



"Karena itu kami tidak pernah khawatir dengan komitmen Pak Prabowo kepada PAN. Sebab, PAN sudah menunjukkan komitmen luar biasa tinggi kepada pak Prabowo. Jadi kita serahkan sepenuhnya persoalan jatah menteri ini kepada Pak Prabowo," lanjutnya.


Lebih lanjut, Saleh mengharapkan nantinya ada komposisi menteri yang tepat pada pemerintahan baru Prabowo-Gibran. Apalagi, Indonesia saat ini sedang berupaya untuk menuntaskan kemiskinan dan pengangguran.


"Mudah-mudahan nanti kita mendapatkan jajaran struktur menteri yang baik dari semua partai koalisi dan juga professional insyaallah mampu membawa Indonesia menjadi negara maju, menjadi negara yang sejahtera dan juga diperhitungkan di pentas global. Dan juga yang sekarang dipikirkan itu justru musuh kita adalah kemiskinan. Musuh kita adalah kebodohan, musuh kita itu adalah pengangguran dan musuh kita itu adalah ketertinggalan dari negara negara lain," pungkasnya.


Sebelumnya, Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh mengungkap alasan jujur akhirnya NasDem bergabung mendukung pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Oktober 2024 mendatang.


Paloh mengatakan ia sudah merenung sejak lama hingga akhirnya memutuskan NasDem untuk bergabung.


"Jawaban yang jujur? sejujurnya saya berkontemplasi untuk itu. Sebuah proses perenungan sudah saya lakukan yang cukup lama," ucap Paloh usai mendatangi rumah Prabowo di Rumah Kertanegara IV, Kebayoran, Jakarta Selatan pada Kamis (25/42024) sore.


Paloh juga berbicara soal rasionalitas dan kejujuran hati saat putuskan NasDem bergabung Prabowo-Gibran. Pasalnya, keputusan bergabung bukan permintaan dari dirinya.



"Saya berbicara dari kejujuran hati, dan rasionalitas yang saya miliki. Dimana ada opsi karena dasar bukan saya yang meminta. Tapi kesempatan, dorongan, keinginan, spirit mengajak untuk bersama dengan pemerintahan. Saya pikir itu lebih baik," katanya.


Karena itu, Paloh meminta semua pihak untuk menghormati pilihan Partai NasDem. Sebaliknya, pilihan berkerja membantu pemerontihan adalah kebesaran hari yang tetap menjaga objektivitas.


"Inilah pilihan saya. Pilihan Nasdem. Beropososi bisa setiap saat. Untuk bekerja membantu pemerintahan itu dibutuhkan juga satu semangat satu spirit dan kebesaran hati yang kedepankan objektivitas, yang tetap menjaga nalar dan daya kritis," katanya.


Lebih lanjut, Paloh pun mengingatkan dirinya dan Prabowo sudah mengenal sejak puluhan tahun. Karenanya, keputusan bergabung juga tidak terlepas kedekatannya dengan Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.


"Antara kami berdua ini bukan baru kenal 1 tahun 2 tahun 5 tahun 10 tahun. Apa artinya perjalanan dan pemahaman untuk ukuran puluhan tahun bersama. Setelah kami masuki usia yang sama, di masa senja kami, beri kesempatan kepercayaan kami berdua kami kepingin bangsa ini maju," pungkasnya


Sumber: Tribunnews

SEBELUMNYA

Komentar

Artikel Terkait

Terkini