Jual Pil Koplo, Pelajar Asal Gresik Dicokok Polisi saat Transaksi di Pacet Mojokerto

Thursday, 25 January 2024
Jual Pil Koplo, Pelajar Asal Gresik Dicokok Polisi saat Transaksi di Pacet Mojokerto
Jual Pil Koplo, Pelajar Asal Gresik Dicokok Polisi saat Transaksi di Pacet Mojokerto

 

DLANGGU, Jawa Pos Radar Mojokerto - IAP, 19, hanya bisa menyesali perbuatannya dibalik jeruji besi penjara.

Sebab, pelajar asal Desa Kedunganyar, Kecamatan Wringinanom, Gresik, ini tertangkap tangan oleh Unit Reskrim Polsek Dlanggu saat transaksi ratusan butir pil koplo. Atas aksinya, IAP terancam dibui maksimal 12 tahun lamanya.

Pejabat sementara (Ps) Kapolsek Dlanggu Iptu MK Umam mengatakan, IAP diringkus petugas saat transaksi secara cash on delivery (COD) di Desa Kemiri, Kecamatan Pacet, Senin (21/1) malam.

Obat keras berbahaya (okerbaya) yang hendak diedarkan tersebut dikirim langsung oleh pelaku dari Gresik.

’’Pengungkapan ini berawal dari informasi masyarakat akan adanya transaksi pil koplo di wilayah Dlanggu. Ternyata, tidak jadi. Kami dibuntuti sampai ke wilayah Pacet hingga mengamankan satu pelaku,’’ ungkapnya, Rabu (24/1).

IAP hanya bisa pasrah saat petugas menggeledahnya. Pasalnya, petugas Unit Reskrim Polsek Dlanggu mendapati 169 butir pil koplo yang dikemas lebih dari 16 paket di dalam jok motornya.

’’Kami amankan barang bukti Pil dobel L kemasan per paket berisi 10 butir yang disimpan pelaku di dalam tiga bungkus rokok bekas. Termasuk sarana motor Honda Vario warna hitam Nopol W 5468 DO dan ponsel milik pelaku,’’ urai Umam.

Di hadapan petugas, ini bukan kali pertama IAP bertransaksi mengedarkan okerbaya. Bisnis terlarang ini dilakukan sejak Juli 2023.

Tak lain, karena pelaku tergiur keuntungan yang relatif menjanjikan. IAP biasa menjual satu paket isi 10 butir pil koplo di kisaran Rp 40 ribu.

’’Dari pengakuannya, pelaku ini pelajar kejar paket C di Gresik. Dia dapat 100 butir pil dobel L dengan harga Rp 200 ribu dari temannya (pemasok) berinisial MF. Langsung kita lakukan pengembangan,’’ terangnya.

Tak butuh waktu lama, MF, 21, pemuda asal Desa Sumberwaru, Kecamatan Wringinanom, Gresik, turut dibekuk petugas. ’’Pelaku MF kami amankan saat sedang berada di pinggir jalan,’’ tandas Ps Kapolsek.

Keduanya lantas dijebloskan ke penjara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Mereka dijerat pasal berlapis dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

Yakni, Pasal 435 juncto Pasal 138 ayat (1 dan 2) dan atau pasal 436 ayat 1 dan 2 juncto Pasal 145 ayat 1 UU No 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan juncto Pasal 55 ayat 1 Ke 1 KUHP.  (vad/fen)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: radarmojokerto.jawapos.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini