Dampak Buruk dan Cara Mengatasi Abu Vulkanik Gunung Api Terhadap Tubuh Manusia

Monday, 18 December 2023
Dampak Buruk dan Cara Mengatasi Abu Vulkanik Gunung Api Terhadap Tubuh Manusia
Dampak Buruk dan Cara Mengatasi Abu Vulkanik Gunung Api Terhadap Tubuh Manusia




indonesiatoday.co.id - Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu, 3 Desember 2023 sore telah menelan hingga 24 korban jiwa, dengan sembilan diantaranya adalah mahasiswa Politeknik Negeri Padang (PNP).

Salah satu korban erupsi Gunung Marapi Sumbar tersebut adalah seorang mahasiswi PNP bernama Zhafirah Zahrim Febrina, yang telah menghembuskan napas terakhirnya di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M Djamil Padang, Minggu 17 Desember 2023.

Zhafira sendiri sebelumnya sempat viral karena video minta tolongnya yang ia rekam saat terjebak di Gunung Marapi Sumbar bersama para pendaki lainnya.

Dalam video tersebut, Zhafira terlihat mengalami luka parah dengan tubuh dipenuhi dengan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Marapi Sumbar.

Dilansir indonesiatoday.co.id dari laman web resmi Dinas Kesehatan Yogyakarta, abu vulkanik sendiri merupakan bahan material vulkanik jatuhan yang disemburkan gunung berapi ke udara saat meletus.

Material yang juga disebut sebagai pasir vulkanik atau jatuhan piroklastik tersebut  terdiri dari batuan berukuran besar hingga halus.

Baca Juga: Sejarah La Peregrina Pearl, Mutiara Legenda yang Dipakai oleh Ratu Prancis Mary Tudor

Abu vulkanik sendiri memiliki kandungan lapisan asam yang berdampak sangat fatal bagi manusia karena bisa menyebabkan gangguan sebagai berikut:

1. Gangguan pernapasan

Partikel abu yang sangat halus bisa masuk ke paru-paru dengan mudah, dan jika intensitasnya tinggi, orang sehat pun bisa saja mengalami gangguan pernapasan yang disertai dengan iritasi seperti batuk dan pilek.

Untuk penderita penyakit pernapasan, abu vulkanik dapat memicu tanda-tanda penyakit bronkitis akut seperti batuk kering, dahak berlebih dan sesak napas.

2. Penyakit mata

Iritasi mata terjadi karena butiran-butiran abu yang tajam dapat merusak kornea mata dan membuat mata menjadi merah. Pengguna lensa kontak diharapkan menyadari hal ini dan melepas lensa kontak mereka untuk mencegah terjadinya abrasi kornea.

Gejala ini biasanya ditandai dengan mata yang menjadi sakit, perih, gatal atau kemerahan. Selain itu, mata akan mengeluarkan air mata dan lengket serta Kornea menjadi lecet atau tergores.

Baca Juga: Wali Kota Bukittinggi Ramaikan Pawai Karnaval Kurai Limo Jorong dalam Rangka Hari Jadi ke-239

Mata merah akut atau pembengkakan kantong mata sekitar bola mata karena adanya abu, yang mengarah pada memerahnya mata, mata terbakar dan menjadi sangat sensitif terhadap cahaya.

3. Iritasi kulit

Abu vulkanik dapat menyebabkan iritasi kulit untuk sebagian orang, terutama ketika abu vulkanik tersebut bersifat asam.

Biasanya gejala ini ditandai dengan memerahnya kulit dan infeksi sekunder akibat garukan.

4. Dampak tidak langsung

Hujan abu dapat mengakibatkan terkontaminasinya air bersih, penyumbatan saluran air, serta kerusakan peralatan penyedia air bersih.

Pasokan air terbuka seperti tangki air di perumahan juga sangat rentan terhadap hujan abu. Sedikit saja abu yang masuk ke dalam tandon air dapat mengakibatkan permasalahan kelayakan air minum.

Meskipun risiko racun rendah, pH dapat dikurangi atau disisi lain klorinasi terhambat. Selama dan setelah hujan abu, ada kemungkinan kekurangan air yang diakibatkan oleh kebutuhan air ekstra untuk bersih-bersih.

Selain itu, gangguan pada sistem sanitasi akibat hujan abu vulkanik dapat menyebabkan peningkatan penyakit di wilayah yang terkena hujan abu.

Tips mengatasi abu vulkanik

- Hindari keluar rumah jika tidak mendesak. Jika harus keluar rumah, gunakan masker yang sedikit dibasahi agar abu halus tidak terhirup nafas. Gunakan juga kacamata dan pakaian yang menutup rapat seluruh tubuh.

- Tutup semua makanan, air minum maupun air bersih agar tidak terkontaminasi dengan abu vulkanik. Cegah mengkonsumsi makanan yang terkontaminasi abu vulkanik.

- Khusus anak-anak yang rentan dengan dampak bahaya abu vulkanik, ada baiknya selalu mengenakan masker meskipun di dalam rumah. Apalagi jika dirasakan abu telah mengotori banyak perabot rumah.

- Minum air putih sebanyak-banyaknya untuk menjaga kesehatan dan menetralisir debu yang terhirup ke dalam tubuh.

- Perbanyak konsumsi makanan bergizi terutama dalam kondisi darurat semacam ini untuk menjaga sistem kekebalan tubuh.

- Jika dirasakan adanya gejala seperti mata perih, batuk, atau tenggorokan terganggu segera minum obat atau segera periksakan ke puskesmas atau dokter. Mencegah dan mengatasi bahaya abu vulkanik merupakan langkah preventif untuk mencegah kondisi lebih parah. ***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianhaluan.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini