Wisata Terkenal di Sulteng, Ini Cerita Legenda Sumur Raksasa Terbentuk Tanpa Tangan Manusia!

Wednesday, 10 January 2024
120 Views
Wisata Terkenal di Sulteng, Ini Cerita Legenda Sumur Raksasa Terbentuk Tanpa Tangan Manusia!
Wisata Terkenal di Sulteng, Ini Cerita Legenda Sumur Raksasa Terbentuk Tanpa Tangan Manusia!

SulbarEkspres - Sebuah sumur raksasa atau yang dikenal warga pusentase terdapat di Perbatasan Desa Towale dan Limboro Kecamatan Banawa Tengah, Kabupaten Donggala menjadi objek wisata terkenal. Sejarawan menjelaskan bagaimana terbentuknya sumur rasasa itu.

Namun tahukah kamu bagaimana bisa tercipta sebuah sumur yang tidak dibangun denganan tangan manusia ini?.

Sejarawan Sulawesi Tengah berdomisili di Donggala Jamrin Abubakar, pernah menceritakan cerita terbentuknya Pusentase melalui tulisan buku.

Baca Juga: 3 LOKASI WISATA BARU DI Jogja, Ayunan Langit Hingga Salju Cocok Untuk Anak, 80 KM dari Purworejo

“Suatu Ketika di jaman dahulu, ada seorang raja, ia adalah Raja Towale, memiliki Putri Raja bernama Yama More, Putri itu sangat cantik, Saking cantiknya dikenal sampai seantero kerajaan,” cerita Jamrin beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan, suatu hari ada seorang raja Dombu dari Gawalise dia mendengar kabar bahawa ada seorng putri cantik di kerajaan Towale yang merupakan anak Raja Towale, Ituyama dan Permaisuri (Deyama).

Diceritakan Jamrin, Raja dari Domu dari Gawalise ini tinggi besar dan badan berbulu, Suatu ketika raja Dombu ini datangng ke Towale untuk melamar Yamamore.

“Tiba di Towale raja Towale memanggil anaknya Yama More,” ucap Jamrin.

Anak Raja Towale Yamamore, menolak lamaran Raja Dombu dari Gawalise. Raja dombu mengancam akan melakukan peperangan jika lamaran di tolak oleh Yamamore.

“Karena kasihan dengan ayahnya yang seorang raja Towale, Yama More menerima lamaran Raja Dombu dari Gawalise (Gawalise saat ini adalah sebuah wilayah di Kota Palu),” tuturnya.

Meski menerima lamaran, Yama More mengajukan dua syarat ke Raja Dombu agar pernikahan bisa berlangsung.

“Raja dombu diminta merubah kain hitan menjadi putih dan mencabut pohon bambu di sebuah pulau tanpa menyentuh tanah,” kisahnya.

Raja Dombu mengambil selembar kain hitam yang disediakan oleh sang putri, di cuci di sungai dan apa yang terjadi, kain hitam jadih putih. Putri Yamamore makin gusas.

Namun Putri meyakini syarakat terakhir tidak bisa dilakukan, namun yang mencengangkan, Raja Dombu mampu mencabut bambu tanmpa menyentuh tanah, syaratpun terpenuhi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: sulbarekspres.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler