LOMBOK TIMUR, indonesiatoday.co.id – Beredarnya unggahan media sosial Facebook salah satu oknum caleg di Lombok Timur yang mencetak ratusan kartu BPJS yang diduga akan digunakan sebagai media pemikat dalam upaya kampanye pencalonan dirinya menuai respon dari berbagai pihak.
Dalam salah satu unggahan Facebook miliknya, ia memamerkan 150 keping kartu BPJS. Dalam postingan tersebut tertulis “Alhamdulillah sudah tercetak 150 BPJS untuk hari ini”.
Menanggapi hal tersebut, Kepala BPJS Cabang Selong Catur Wiguna menegaskan bahwa pelayanan peserta JKN (BPJS Kesehatan) tidak lagi menerbitkan kartu, melainkan cukup hanya dengan mengakses JKN Mobile atau KTP Elektronik.
Dikatakan Catur, kebijakan tidak lagi mencetak dan menggunakan kartu BPJS saat pelayanan telah dimulai pada tahun 2022 lalu sebagai upaya mendukung terlaksananya program Single Identity Number. Hal itu juga, kata Catur, dapat menjadi upaya preventif meminimalisir terjadinya kehilangan kartu peserta.
Baca Juga: Pengklaiman di BPJS Ketenagakerjaan Lotim Mencapai Rp 59,3 Miliar Pada Tahun 2023
“Cukup perlihatkan NIK di KTP-nya saja kepada petugas kesehatan. Sepanjang peserta JKN tersebut berstatus aktif dan telah mengikuti prosedur yang berlaku, maka dapat dijamin BPJS Kesehatan,” kata Catur, 26 Januari 2024.
Untuk mengetahui status aktif kepesertaan BPJS Kesehata, baik bagi peserta Penerima Bantuan Iuran maupun peserta lainnya, kata Catur, dapat melalui kanal layanan resmi BPJS Kesehatan, diantaranya melalui Pandawa (Pelayanan Administrsi WhatsApp) di nomor 08118165165.
Selain itu dapat juga melalui Booth Chika di nomor 08118750400, care center 165, ataupun bisa datang langsung ke kantor BPJS terdekat.
Baca Juga: PDAM Lotim Rutin Salurkan CSR Berupa Pemasangan Pipa
“Dalam Upaya mengedukasi Masyarakat mengenai informasi penggunakan KTP untuk berobat ke Fasilitas Kesehatan, BPJS Kesehatan melakukan Program BPJS Kesehatan Keliling ke desa-desa disetiap harinya,” ungkap Catur.
Selain terjun ke masyarakat, Catur menuturkan bahwa pihaknya juga telah berkoordinasi dan bekerja sama dengan stake holder terkait mengenai BPJS yang kini sudah bisa diakses lebih mudah melalui sistem digital.
Selain itu, ia juga katakan bahwa media merupakan mitra penyambung antara BPJS Kesehatan dengan masyarakat luas. Sehingga, ia harap media dapat membantu penyebarluasan informasi terkait digitalisasi BPJS Kesehatan kepada masyarakat.***
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: ntbpos.com
Komentar