Terus Blusukan dan Kunjungi Tokoh Masyarakat, Kapolres Kampar Sosialisasikan Cooling System untuk Wujudkan Pemilu Aman dan Damai

Friday, 19 January 2024
Terus Blusukan dan Kunjungi Tokoh Masyarakat, Kapolres  Kampar Sosialisasikan Cooling System untuk Wujudkan Pemilu Aman dan Damai
Terus Blusukan dan Kunjungi Tokoh Masyarakat, Kapolres Kampar Sosialisasikan Cooling System untuk Wujudkan Pemilu Aman dan Damai

indonesiatoday.co.id:  Pemilu 2024 atau hari kasih suara 14 Februari 2024, sudah semakin dekat. Dalam kurun waktu kurang dari sebulan ini, Polda Riau terus mensosialisasikan sistem pendingin dalam rangka terwujudnya pemilu yang aman dan damai.

Salah satunya yang dilakukan oleh Polres Kampar Polda Riau. Kapolres Kampar AKBP Ronald Sumaja dalam setiap kegiatan di masyarakat, selalu mengajak masyarakat untuk memelihara pesta demokrasi lima tahun ini, agar tetap sejuk hingga hari pencoblosan.

Untuk mewujudkan hal tersebut, Polres Kampar aktif menyampaikan pesan pemilu damai, yang didukung oleh Tokoh lintas agama, masyarakat hingga pemuka adat.

“Untuk itu diperlukannya komitmen dan kolaborasi bersama seluruh elemen masyarakat,” kata Ronald kepada indonesiatoday.co.id , Kamis (18/1/2023).

Baca Juga: Pimpin Tradisi Pembaretan, Kapolda Riau: Kenakan Baret Tidak Hanya Seremonial, Tapi Juga Simbol Dimulainya Pengabdian Ibu Pertiwi yang Harus Diterapkan

Kapolres Kampar dan jajaran aktif turun ke bawah dengan mendatangi tokoh-tokoh yang bermaksud duduk bersama berdialog ataupun mendengarkan curhat.

Kebanyakan curhat berisi berita melalui media sosial yang tidak jarang mengandung hoax, kampanye hitam dan berbau SARA.
Kapolres yakin semua isu provokatif terkait SARA bisa diredam oleh pemuka adat, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. Para tokoh tersebut juga berperan penting dalam mempersatukan masyarakat meskipun ada pilihan yang berbeda.

“Oleh karena itu, kami berharap semua tokoh membantu tugas kepolisian dalam Pemilu damai,” kata Ronad.

Potensi Gangguan

melibatkan peta gangguan kerawanan menjelang pemilu AKBP Ronald menjelaskan salah satu contoh masalah yang dihadapi yaitu antisipasi pendistribusian surat suara pemilu di daerah aliran sungai yang debit airnya tinggi.

Justru petugas dengan menggunakan sampan mengalami kesulitan dalam melakukan pendistribusian, karena tidak melihat batu-batu yang berada disekitar sungai,” ujar Alumni Akpol 2002 ini.

Baca Juga: Menderita Sakit Menahun, Nenek Mariah Tak Bisa Membendung Air Mata saat Dikunjungi Kapolda Riau Irjen M Iqbal

Petugas pendistribusian pemilu yang menggunakan jasa nelayan pemilik sampan, khawatir bila aliran sungai debit air tinggi karena sesuatu hal (sampan rusak terkena benturan batu).

"Apabila debit air tinggi dibendungan akibat curah hujan yang tinggi, maka kami akan membuka tanggul. Bila tanggul di buka, akan banjir di sekitar aliran sungai," terangnya.
Sebelumnya, Polres Kampar melakukan kegiatan Doa Bersama dan Yasinan dalam rangka menjaga situasi pemilu damai tahun 2024 di Masjid Al-Ikhlas Bangkinang.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: suarakarya.id

Komentar

Artikel Terkait

Terkini