Terdampak Banjir, Petani Muaro Jambi Merugi hingga Ratusan Hektar

Tuesday, 23 January 2024
Terdampak Banjir, Petani Muaro Jambi Merugi hingga Ratusan Hektar
Terdampak Banjir, Petani Muaro Jambi Merugi hingga Ratusan Hektar

 

indonesiatoday.co.id, SENGETI - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi mencatat luas baku sawah (LBS) sebesar 6.400 hektar pada lahan binaan dinas tersebut.

Musim banjir tahun 2024 ini menyebabkan petani mengalami kerugian besar, karena tanaman padi yang mereka tanam lenyap tertutup banjir di lahan sawah yang mereka garap.

Tanaman padi yang rusak akibat terendam banjir mencapai 197,5 hektar dan tersebar di empat kecamatan, yaitu Kumpeh, Kumpeh Ulu, Jaluko, dan Taman Rajo.

Baca Juga: Soal PKL Talang Banjar, Feriadi: Daya Tampng Pasar Tidak Memadai, harus ada Solusi Kongkret

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Muaro Jambi, Paruhuman Lubis, menyebutkan bahwa sawah yang terendam banjir terdapat di beberapa kecamatan.

Di Kecamatan Kumpeh, luas tanam 95 hektar dan terendam banjir 95 hektar, terdapat di desa Maju Jaya, Mekar Sari, dan Sungai Aur. Di Kecamatan Taman Rajo, luas tanam 45 hektar dan terendam banjir 45 hektar, terdapat di desa Kunangan dan Kemingking Dalam.

Di Kecamatan Kumpeh Ulu, luas tanam 83 hektar dan terendam banjir 43,5 hektar, terdapat di desa Pudak Muaro Kumpeh dan desa Lopak Alai. Sedangkan di Kecamatan Jaluko, luas tanam 24 hektar dan terdampak banjir 14 hektar, terdapat di desa Sungai Duren dan Rengas Bandung.

Baca Juga: Musim Penghujan, Produksi Sampah di Danau Sipin Naik Jadi 10 Ton Sehari: Petugas Kebersihan Rutin Patroli

"Umur padi satu hingga 100 hari. Itu rusak akibat banjir dan berpotensi merugikan petani," kata Lubis pada Senin (22/01/2024).

Lanjutnya, kabupaten Muaro Jambi sering mengalami banjir dan berpotensi merusak tanaman padi. Oleh karena itu, petani seharusnya memahami musim tanam dengan baik. (*)

 

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: jambione.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini