Rakyat Berharap Jokowi Tidak Berat Sebelah Dalam Pilpres 2024

Thursday, 18 January 2024
Rakyat Berharap Jokowi Tidak Berat Sebelah Dalam Pilpres 2024
Rakyat Berharap Jokowi Tidak Berat Sebelah Dalam Pilpres 2024

indonesiatoday.co.idRakyat berharap Presiden Jokowi tidak berat sebelah alias memihak salah satu dari tiga Capres yang ikut (=netral, red) dalam kontestasi Pilres 2024 ini. Apalagi berupaya untuk memenangkan Capres tertentu dalam Pilpres. Rakyat menginginkan Pilpres berjalan secara jujur dan adil serta tidak curang.

"Rakyat, setidaknya yg saya saksikan, berharap Presiden Jokowi bersikap tak berat sebelah dlm Pilpres ini. Sebuah harapan yg wajar. Dlm pertandingan bola pun kita ingin "fair play", pesan Budayawan Indonesia, Goenawan Mohammad kepada Presiden Jokowi yang ditulis dalam akun twitter @gm_gm pada Rabu, 17 Januari 2024.

Walau demikian, menurut Goenawan Mohammad, harapan tersebut kepada Presiden Jokowi sia-sia. Goenawan yakin Presiden Jokowi tidak mungkin netral,  karena yang bertarung dalam Pilpres kali ini adalah anaknya sendiri.

Baca Juga: Goenawan Mohamad Nilai Pilpres 2024 Kali Ini Tidak Ada 'Juri Atau Wasit' Yang Bisa Dipercaya

"Saya tahu harapan di atas sia2. Apa boleh buat," tulisnya lagi.

Goenawan menegaskan, bahwa kemenangan politik secara tak adil tak akan membawa bangsa ini ke Indonesia yang lebih maju.

"Sebab "maju" berarti juga cerdas dan beradab," tegasnya.

Menjawab cuitan Pendiri Majalah Tempo itu, @Ondoafi4 menulis, bahwa Presiden Jokowi akan membayar sangat mahal pada waktunya nanti atas kepemimpinan amburadulnya dalam upaya merawat demokrasi.

"Dia bersama pasukan oligarkinya akan coba terus menetralisir tiap tiap kotoran yg ditinggalkan sepanjang proses Pilpres," jelasnya.

Akun lain yakni @TheCurut007 berpendapat, bahwa dengan membiarkan anaknya yakni Gibran nyapres melalui jalan haram, itu sudah menunjukkan Presiden sudah berat sebelah. "Pesimis aja kalau yg mulia raja ngibul ini netral," kritiknya.

Sementara itu @anwarsupeno berpendapat, bahwa Presiden Jokowi hanyalah manusia biasa. "Sehebat hebatnya perencanaan manusia pasti ada celah kegagalan. Dan itu sudah terbukti karena selama 9 tahun sudah banyak program yang tidak berjalan sesuai rencana," tulisnya. ***

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: korantimor.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini