Prajurit TNI Kembali Terlibat Kasus Penganiayaan, DPR Bersuara: Wajib Usut Tuntas

Monday, 8 January 2024
Prajurit TNI Kembali Terlibat Kasus Penganiayaan, DPR Bersuara: Wajib Usut Tuntas
Prajurit TNI Kembali Terlibat Kasus Penganiayaan, DPR Bersuara: Wajib Usut Tuntas

Begaye Pontianak- Kasus penganiayaan oleh prajurit TNI kembali terjadi. Sebelumya terjadi dugaan penganiayaan simpatsan Ganjar Pranowo - Mahfud MD di Boyolali.

Dan kini terjadi kembali di Manado, Diduga dilakukan Oknum TNI kepada pengantar jenazah yang menggunakan kendaraan roda dua.

Peristiwa penganiayaan oleh prajurit TNI ini menimbulkan kekhawatiran di masyarakat. Masyarakat khawatir bahwa kasus-kasus penganiayaan tersebut akan terus berulang dan merusak citra TNI.

Baca Juga: Terungkap! Detik-Detik Serangan Terhadap 7 Relawan, PDI-P Serukan Tindakan Tegas pada 15 Oknum TNI di Boyolali

Menanggapi hal tersebut, Komisi I DPR RI meminta agar TNI mengusut tuntas kasus penganiayaan oleh prajurit TNI.

Komisi I DPR RI juga meminta agar TNI mencari akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kasus-kasus penganiayaan tersebut.

"TNI harus mengusut tuntas kasus ini dan memberikan sanksi tegas kepada pelaku. TNI juga harus mencari akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kasus ini," kata Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, dalam keterangannya, Minggu (7/1).

Baca Juga: 15 Anggota TNI Terlibat Kasus Aniaya Relawan Ganjar, Penyelidikan Denpom Surakarta Terungkap Fakta Mengejutkan

Meutya mengatakan bahwa kasus penganiayaan oleh prajurit TNI merupakan masalah serius yang harus segera diselesaikan.

Ia meminta agar TNI tidak hanya fokus pada pemberian sanksi kepada pelaku, tetapi juga pada mencari akar permasalahan yang menyebabkan terjadinya kasus tersebut.

"TNI harus mencari akar permasalahannya. Apakah karena masalah disiplin, masalah kesejahteraan, atau masalah lainnya.

Baca Juga: PDI-P Boyolali Ungkap Penderitaan Relawan: Diduga Dianiaya oleh Oknum TNI, Trauma Berkepanjangan

Jika masalahnya adalah disiplin, maka TNI harus meningkatkan disiplin prajuritnya. Jika masalahnya adalah kesejahteraan, maka TNI harus meningkatkan kesejahteraan prajuritnya," kata Meutya.

Meutya berharap agar TNI dapat mengambil langkah-langkah konkret untuk mencegah terjadinya kasus penganiayaan oleh prajurit TNI di masa depan.

Ia meminta agar TNI dapat memberikan pendidikan dan pelatihan yang lebih baik kepada para prajuritnya.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: begayepontianak.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini