Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi di Awal Tahun 2024

Monday, 1 January 2024
Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi di Awal Tahun 2024
Pertamina Turunkan Harga BBM Non Subsidi di Awal Tahun 2024

Beritantb - Pertamina Patra Niaga kembali menurunkan harga jual BBM non subsidi atau jenis bahan bakar umum (JBU) secara berkala di awal tahun 2024.

Penurunan harga tersebut merupakan hasil evaluasi yang dilakukan Pertamina sesuai dengan tren fluktuasi harga rata-rata publikasi minyak dunia dan nilai tukar mata uang Rupiah.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengatakan bahwa penyesuaian harga ini dilakukan setiap bulan berdasarkan fluktuasi harga pada periode 25 hingga 24 pada bulan sebelumnya.

Baca Juga: Dukung Gerakan Transaksi Nontunai, Pertamina Luncurkan Cashless MyPertamina Line di NTB

Ia menegaskan bahwa penyesuaian harga ini sesuai dengan regulasi yang berlaku dan dapat dilakukan oleh seluruh badan usaha yang menjual BBM non subsidi.

"Kami menyesuaikan harga dengan fluktuasi harga minyak dunia yang saat ini sedang turun. Hal ini berdampak pada penurunan harga jual produk BBM non subsidi Pertamina, yaitu Pertamax Series dan Dex Series, yang berlaku mulai 1 Januari 2024. Sebelumnya, pada Desember 2023, harga produk ini juga sudah turun," jelasnya.

Irto menjelaskan bahwa penurunan harga ini sudah sesuai dengan Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi. Formulasi harga ini mengacu pada tren fluktuasi harga minyak dunia MOPS atau Argus dan nilai tukar Rupiah.

Baca Juga: Pertamina Patra Niaga Bersama Kejaksaan Kawal PSN Terminal LPG di Bima dan Kupang

"Jadi, evaluasi harga yang kami lakukan sudah transparan dan mengikuti formulasi harga dalam Kepmen ESDM. Kami juga berkomitmen untuk memberitahu masyarakat bahwa harga produk BBM non subsidi Pertamina terbuka terhadap tren minyak dunia," terang Irto.

Ia menambahkan, sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Pertamina Patra Niaga akan senantiasa menjaga harga BBM yang kompetitif dan terjangkau bagi masyarakat hingga ke pelosok negeri, tidak hanya di kota besar.

"Ini adalah wujud penyaluran dan penyediaan BBM berdasarkan prinsip Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability dan Sustainability. Kami menetapkan harga yang kompetitif bagi masyarakat sekaligus memastikan distribusi hingga pelosok negeri tetap dapat dilakukan dengan maksimal," kata Irto.

Baca Juga: Hiswana Migas NTB dan Pertamina Patra Niaga Tanam 1.700 Pohon Buah di Desa Ujung Barat Pulau Lombok

Sementara itu, Area Manager Communication Relation & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan bahwa penurunan harga ini serentak diikuti semua SPBU se-Indonesia.

Di Jatimbalinus, untuk Pertamax Series (Gasoline/Bensin), Pertamax 92 turun dari harga sebelumnya Rp13.350 menjadi Rp12.950 per liter berlaku di Jawa Timur, untuk di Bali dan Nusa Tenggara turun menjadi Rp13.200 dari harga sebelumnya Rp13.650.

Pertamax Green 95 menjadi Rp13.900 dari harga sebelumnya Rp14.900 perliter, Pertamax Turbo menjadi Rp14.400 dari Rp15.350 per liter.

Sementara sektor Gasoil (bahan bakar mesin diesel) untuk Dex Series, Dexlite turun harga menjadi Rp14.550 dari sebelumnya Rp15.550 per liter, dan Pertamina Dex turun harga menjadi Rp15.100 dari sebelumnya Rp16.200 per liter.

"Di awal tahun baru ini kami harapkan dengan turunnya harga BBM ini memotivasi masyarakat mencapai resolusinya menerapkan gaya hidup berkualitas tentunya dengan mengkonsumsi BBM yang lebih berkualitas," ucap Ahad. (*)

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: beritantb.co.id

Komentar

Artikel Terkait

Terkini