Perdana Menteri Papua Nugini Ngamuk Disebut Negara Kanibal yang Memakan Paman Joe Biden

Tuesday, 23 April 2024
Perdana Menteri Papua Nugini Ngamuk Disebut Negara Kanibal yang Memakan Paman Joe Biden
Perdana Menteri Papua Nugini Ngamuk Disebut Negara Kanibal yang Memakan Paman Joe Biden


INDONESIATODAY.CO.ID -
James Marape yang merupakan Perdana Menteri Papua Nugini ngamuk warganya disebut kanibal oleh Joe Biden.


Warga Papua Nugini disebut kanibal saat Presiden Amerika tersebut menceritakan tentang pamannya yang hilang di wilayah Pasifik saat Perang Dunia II.


Pernyataan tersebut diuangkapkan oleh Joe saat dirinya berkunjung ke Australia dan menyaikan cerita tentang hubungan pribadinya dengan sejarah perang di Papua Nugini.


Menurut Biden, pamannya meninggal dalam kecelakaan pesawat pada Mei 1944 lalu.


Saat memceritakan kisah pamannya tersebut, Biden mengatakan bahwa kemungkinan pamannya menjadi korban kanibal di wilayah tersebut.


Tentu saja hal tersebut membuat Perdana Menteri Papua Nugini meradang dan mengatakan bahwa hal tersebut tidak pantas diucapkan oleh Biden.


Selain itu, Marape menegaskan sebaiknya pemerintah Amerika membersihkan sisa Perang Dunia II di wilayah pasifik khususnya Papua Nugini yang berserakan.


“Presiden Biden mungkin salah bicara, namun negara saya tidak pantas diberi label seperti itu,” kata Marape dalam pernyataannya.


"Saya mendesak Presiden Biden agar Gedung Putih mempertimbangkan membersihan sisa-sisa Perang Dunia II sehingga kebenaran tentang hilangnya prajurit seperti Ambrose Finnegan dapat dikesampingkan,” terangnya.


Amerika sendiri telah menandatangani perjanjian kerja sama pertahanan dengan Papua Nugini tahun lalu.


Perjanjian tersebut dibuat di tengah persaingan pengaruh di wilayah tersebut dengan Tiongkok, yang memiliki perjanjian keamanan dengan negara tetangganya yaitu Kepulauan Solomon.


Wang Yi selaku Menteri Luar Negeri Tiongkok bertemu dengan Marape di ibu kota Port Moresby pada hari Minggu untuk membangun hubungan ekonomi yang lebih erat.


Sementara itu Anthony Albanese selaku Perdana Menteri Australia tiba minggu ini untuk memperingati sejarah Perang Dunia Kedua.


Para sejarawan mengatakan Papua Nugini sangat penting bagi upaya Amerika Serikat melintasi Pasifik untuk membebaskan Filipina dalam Perang Dunia Kedua.


Sementara Australia mengatakan sejarah masa perang menunjukkan pentingnya strategis baru bagi negara tetangganya di utara, meskipun dampak perang masih sensitif di kalangan penduduk Kepulauan Pasifik. []

BERIKUTNYA

SEBELUMNYA

Komentar

Artikel Terkait

Terkini