Khomsatun, Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun Unik Berbahan Rempah, Pemasaran Tembus Hongkong

Thursday, 18 January 2024
Khomsatun, Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun Unik Berbahan Rempah, Pemasaran Tembus Hongkong
Khomsatun, Ibu Rumah Tangga di Blitar Bikin Sabun Unik Berbahan Rempah, Pemasaran Tembus Hongkong

Blitar, indonesiatoday.co.id - Kreatifitas ditunjukkan Khomsatun. Warga Jalan Citandui 26 Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar membuat sabun unik.

Unik karena berbahan dasar rempah-rempah dan buah-buahan asli. Pemasarannya pun tembus ke Hongkong hingga Singapura.

Aroma wangi langsung menusuk hidung ketika menginjakkan kaki di pintu ruang tamu rumah bergaya minimalis.

Ada yang beraroma kopi, susu hingga madu serta serai. Usut punya usut aroma wewangian itu bukan berasal dari parfum melainkan sabun alami rempah-rempah.

Baca Juga: Bareskrim Polri Ungkap Kasus Ilegal Logging di Kalimantan Tengah, Kayu Terkirim ke Lamongan

"Iya ini adalah sabun rempah-rempah. Masih dalam tahap pengeringan. Nanti kalau sudah kering tinggal dikemas," kata perempuan kelahiran 30 Juni 1977 ini.

Ya, itulah Khomsatun produsen sabun rumahan. Ketika KORANMEMO. COM menyambangi rumahnya, sedang mengolah bahan-bahan dasar menggunakan alat pencampur atau mixer.

Perempuan berhijab ini sosok perempuan yang kreatif dan peduli lingkungan.

Membuat sabun bahan alami menjadi satu cara untuk mengekspresikan jika dirinya suka dengan alam.

"Saya dari kecil memang suka alam. Makanya saya membuat sabun rempah ini. Ini juga bentuk kepedulian saya kepada lingkungan," kata perempuan penghobi lintas alam ini.

Khomsatun menjlentrehkan awal mula usahanya. Dia mengatakan usaha membuat sabun rempah itu dilakoni sejak 2020 lalu.

Baca Juga: Lintang Ratri Anggita Guru Seni dan Pemilik Sanggar Lintang Gumintang Kepung , Gali Kreasi Tari dari Kekayaan Budaya Kediri

Saat itu timbul niatnya membuat sabun peduli lingkungan karena selama ini banyak sabun yang cenderung berbahan kimia.

Khawatirnya jika terlalu sering digunakan mempengaruhi lingkungan.

"Karena air limbahnya kan mengalir ke sungai dan meresap ke tanah. Dari situlah timbul niat untuk membuat sabun pro lingkungan," kata perempuan yang akrab disapa Mak Kom ini.

Keterampilan membuat terasah ketika mendapat ilmu dari Pondok Modern Sumberdaya At-taqwa Nganjuk dan literasi lain.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: koranmemo.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini