Istana Bantah Jokowi Marah karena Lapokran Kasus "Papa Minta Saham", Sudirman Said: Saya yang...

Monday, 4 December 2023
Istana Bantah Jokowi Marah karena Lapokran Kasus
Istana Bantah Jokowi Marah karena Lapokran Kasus "Papa Minta Saham", Sudirman Said: Saya yang...



INDONESIATODAY.CO.ID -Eks Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menanggapi bantahan pihak istana yang menyebut bahwa pernyataannya soal Presiden Joko Widodo marah terhadapnya tidak benar. 


Hal itu terkait pengakuan Sudirman dimarahi Jokowi lantaran melaporkan kasus PT Freeport yang menjerat koruptor Setya Novanto ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) pada 2015 lalu.



Baca Juga: Pengacara Firli Sebut Tidak Ada Penyitaan Valas Rp 7,4 M, Polisi: Itu Hak Dia Mengelak


Co-Captain Tim Nasional Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar itu menegaskan bahwa peristiwa itu memang benar terjadi. Adapun bantahan yang disampaikan pihak istana melalui Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana, ia menyebut bahwa yang bersangkutan tak mengetahui kejadiannya. 


"Kalau ada yang membantah kan yang tahu saya, yang merasakan saya. Jadi yang membantah itu nggak tahu," ujar Sudirman kepada wartawan, Senin (4/12).


Ia menegaskan bahwa saat itu dirinya justru diperintah Jokowi untuk melaporkan Setya Novanto ke MKD dalam kasus yang santer disebut "Papa minta saham" tersebut. "Saya kan atas pentunjuk presiden melaporkan itu kepada MKD. Jadi begitu MKD menyambut baik, saya dipanggil presiden, kemudian beliau menunjukkan marahnya," tutur Sudirman.


"Dan menanyakan dengan nada tinggi 'Siapa di balik ini semua?' Dan saya jawab tidak ada. Kan selama ini sudah profesional sebagai penanggujawab sektor pada saat itu yang ditugaskan untuk menata sektor," tandasnya.


Sebelumnya, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana membantah pengakuan Sudirman Said yang menyebut bahwa Presiden Joko Widodo memarahinya karena melaporkan Setya Novanto ke MKD. "Tidak benar Presiden Jokowi memarahi Sudirman Said karena melaporkan Setya Novanto (Ketua DPR saat itu) ke MKD pada tahun 2015," kata Ari kepada wartawan, Sabtu (2/11).



Ari mengatakan, Jokowi justru engapresiasi Sudirman Said yang membuka kasus tersebut.  "Faktanya, Presiden seperti disampaikan Bapak Sudirman Said tanggal 7 Desember 2015 di Istana, justru sangat mengapresiasi proses terbuka yang telah dilakukan MKD dan terus mengikuti dari berbagai media dan stafnya," ucapnya. 


Sumber: jawapos

BACA JUGA:

Komentar

Artikel Terkait

Terkini