Gibran 'Debat Bukan Serangan Ofensif, Tapi Counter Attack'

Monday, 22 January 2024
Gibran 'Debat Bukan Serangan Ofensif, Tapi Counter Attack'
Gibran 'Debat Bukan Serangan Ofensif, Tapi Counter Attack'

indonesiatoday.co.id - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menilai sejumlah argumentasi yang dilontarkan olehnya selama sesi debat cawapres, Minggu (21/1) lalu, bukan merupakan serangan ofensif terhadap Muhaimin Iskandar dan Mahfud MD.

"Masalah ofensif atau tidak itu saya kembalikan lagi ke pemirsa atau penonton, ya. Terima kasih," ujar Gibran saat doorstop pascadebat cawapres di JCC Senayan, Jakarta.

Menurut Gibran, baik tanggapan maupun pertanyaannya adalah bentuk counter attack dari paslon nomor 2 terhadap nomor 1 dan 3, yang sebelumnya menyerang capres Prabowo Subianto pada debat capres, pada Minggu (7/1) lalu.

Baca Juga: Gibran Tegas, akan Cabut IUP Tambang Nakal dan Wajibkan Pengusaha Bantu Warga Lokal

"Tadi saya hanya bertukar pikiran dan menyampaikan visi-misi. Itu saja," jawab Gibran.

Pada sesi debat, Gibran sempat bertanya kepada Mahfud MD tentang cara mengatasi greenflation. Saat diingatkan Mahfud dan moderator untuk menyertakan penjelasan, Gibran berkilah bahwa dirinya menganggap Mahfud sudah tahu.

"Saya tidak jelaskan karena beliau kan profesor," kata Gibran, sambil kemudian menjelaskan bahwa yang dia maksud adalah inflasi hijau.

Baca Juga: Gibran: Impor Minyak Indonesia Berhasil Turun dengan Pengembangan Energi Terbarukan

Mahfud pun menjawab pertanyaan Gibran dengan menjelaskan tentang ekonomi hijau. Menkopolhukam tersebut menyebut contoh ekonomi sirkuler yang banyak diterapkan orang-orang di daerah asalnya, yakni Madura.

"Orang Madura itu mempelopori ekonomi hijau," kata Mahfud, sambil menyebutkan langkah seperti memunguti sampah.

Gibran lantas menjawab, "Saya lagi nyari jawaban Prof Mahfud, kok enggak ketemu," kata Gibran. "Saya nanya greenflation kok jawabnya ekonomi hijau," katanya. Gibran menjelaskan bahwa transisi menuju ekonomi hijau harus dilakukan hati-hati. Ia mencontohkan biaya R&D yang mahal.

Baca Juga: Opini: Tips Membeli Mobil Second yang Menguntungkan

Mendapat waktu menjawab kembali, Mahfud enggan memanfaatkan kesempatannya.

"Jawabannya ngarang-ngarang enggak karuan. Itu pertanyaan recehan. Tidak layak dijawab menurut saya," kata Mahfud.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: nongkrong.co

Komentar

Artikel Terkait

Terkini