Ganjar tampilkan emosi contempt saat debat Pilpres 2024, begini analisis pakar gesture

Monday, 8 January 2024
200 Views
Ganjar tampilkan emosi contempt saat debat Pilpres 2024, begini analisis pakar gesture
Ganjar tampilkan emosi contempt saat debat Pilpres 2024, begini analisis pakar gesture


HARIAN MERAPI - Sejumlah pakar gestur mengamati penampilan para kandidat dalam debat capres 2024 Minggu malam.


Capres nomor urut tiga dinilai sering menampilkan gestur emosi 'contempt' ketika calon lain berbicara.


Analisa tersebut disampaikan pakar gestur dan mikroekspresi dari Asosiasi Psikologi Forensik Indonesia Monica Kumalasari, S.E., M.Psi., T melalui pesan elektroniknya kepada ANTARA, Senin.

Baca Juga: Berapa lama idealnya ibu menyusui bayinya, ini penjelasan dokter anak


Ia berpendapat calon presiden Ganjar Pranowo seringkali menampilkan emosi contempt saat calon presiden lain menjelaskan gagasan mereka pada debat ketiga Pilpres, Minggu (7/1).

"Ekspresi ini merupakan automatic response atau respon otomatis dari emosi merendahkan atau menganggap bahwa kedua pasangan calon lain lebih inferior," kata dia.

Monica mengatakan ekspresi ini ditunjukkan dengan pengetatan sudut bibir dengan salah satu sudut bibir terangkat dan satunya melebar.

 Baca Juga: Presiden Jokowi belum mendapat undangan HUT PDI Perjuangan, ada apa ?

Ganjar tampak mengangkat ujung bibir salah satunya saat calon presiden Prabowo Subianto berkata tentang komando TNI dan Polri akan tetap langsung di bawah presiden guna mempercepat reaksi dalam sesi debat akhir atau penyampaian pernyataan penutup.

"Angkat ujung bibir cepat banget pas Prabowo bilang Polri langsung di bawah presiden," tutur Monica.

Kemudian, berbicara tentang penampilan, Monica berpendapat Ganjar dan calon wakil presiden Mahfud Md dengan bomber jacket beserta tempelan emblem serta kacamata hitam menimbulkan reaksi visual masyarakat sebagai pesan non-verbal untuk menggambarkan mereka yang adaptif dan menyajikan kebaruan melalui penampilan berbeda dari debat sebelumnya.

Pesan lainnya yakni menjunjung tinggi Indonesia yang beragam, yang dinilai secara konsisten ingin disampaikan.

Baca Juga: Waspadai politik uang online, ini modusnya

Monica mengatakan sekitar 65 - 75 persen manusia memiliki kecenderungan untuk lebih mudah menangkap dan memahami pesan visual daripada pesan verbal. Visualisasi informasi, sambung dia, dapat memberikan dampak yang kuat dan cepat terhadap pemahaman serta retensi informasi oleh manusia.

Menurut Monica, gaya Ganjar dan Mahfud ini merupakan ciri khas yang ditampilkan Presiden Jokowi dalam membentuk persepsi publik. Dia lantas bertanya-tanya alasan gaya ini tidak diadopsi pasangan Prabowo-Gibran yang mendapatkan dukungan kuat dari Presiden Jokowi.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: harianmerapi.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini

Terpopuler