
INDONESIATODAY.CO.ID, Jakarta Pemerintah diminta untuk mengevaluasi terkait digelarnya proses pembelajaran tatap muka (PTM) demi mengantisipasi gelombang ketiga Covid-19.
"PTM sebaiknya di-suspend, setidaknya dari akhir Januari sampai awal Maret tahun ini, karena itu periode prediksi masa krisis di Indonesia pada Februari-Maret," kata Epidemiolog Griffith University Australia Dicky Budiman, seperti dilansir dari Antara, Minggu (23/1/2022).
BACA JUGA: Kondisi Terkini Pasien Perdana Omicron di Sulawesi Selatan BACA JUGA: Omicron di DKI Kian Naik, 5 Organisasi Profesi Medis Minta Pemerintah Evaluasi PTMBaca Juga
Update Minggu 23 Januari 2022: 4.286.378 Positif Covid-19, Sembuh 4.123.267, Meninggal 144.220 Kasus Omicron di Jakarta Capai 1.313, 459 di Antaranya Transmisi Lokal Kemenkes Sebut Dua Pasien Omicron yang Meninggal Dunia Punya KomorbidDia menjelaskan, meski pemerintah melaksanakan program vaksinasi Covid-19 terhadap para siswa, namun belum semua siswa yang mendapatkan vaksinasi.
"Risikonya cukup berat untuk anak-anak, dan terbukti dari negara-negara lain menunjukkan kasus infeksi anak meningkat," jelas Dicky.
Dia juga mengingatkan Omicron merupakan varian yang berbahaya karena masuk dalam variant of concern (VOC) yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Omicron ini variant of concern, itu berbahaya, serius dampaknya, dan ada potensi menyebabkan kematian dan keparahan," kata Dicky.