91 Desa di Kerinci Terdampak Banjir, 26 Desa Terdampak Longsor

Friday, 12 January 2024
91 Desa di Kerinci Terdampak Banjir, 26 Desa Terdampak Longsor
91 Desa di Kerinci Terdampak Banjir, 26 Desa Terdampak Longsor

 

indonesiatoday.co.id - Satuan Tugas (Satgas) Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Kerinci pada Kamis (11/1/2024), merilis data bencana banjir dan longsor yang terjadi sejak beberapa waktu lalu.

Dansatgas Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten Kerinci, Letkol Inf Andy Irawan dalam keterangannya mengatakan, ada 91 desa yang terdampak banjir yang tersebar di 14 kecamatan.

Sementara itu, jumlah desa yang terdampak longsor sebanyak 26 desa, yang tersebar di 9 kecamatan.

Baca Juga: Informasi Pencairan Tunjangan Sertifikasi Guru Tahun 2024, Simak Jadwal Lengkapnya...

Andy Irawan juga menyebutkan jalan longsor sebanyak 36 titik, jembatan putus 4 unit, fasilitas kesehatan yang rusak sebanyak 5 unit, dan fasilitas pendidikan 49 unit.

Selain itu, banjir juga berdampak pada lahan persawahan 642,85 hektare, dan lahan holtikultura 14,45 hektare.

"Juga peternakan seperti ayam 2.305 ekor, itik 421 ekor dan puyuh 100 ekor,” bebernya.

Baca Juga: Teaser Terbaru Drakor Doctor Slump, Park Hyung Sik dan Park Shin Hye Kembali Bertemu dan Menjadi Obat dari Masalah Keduanya

Sampai hari ini, Satgas Tanggap Darurat Bencana Banjir dan Longsor Kabupaten kerinci sudah memperbaiki jalan longsor sebanyak 25 titik dari 36 titik longsor di Kabupaten Kerinci.

“Untuk jembatan, yang sudah diperbaiki sebanyak 2 titik dari 4 titik jembatan yang putus, 1 titik jembatan Tamiai dari PT Bukaka dan Balai Jalan Nasional kemudian 1 titik jembatan Sanger dari Dinas PUPR,” jelasnya.

Lebih lanjut, Dandim 0417/Kerinci ini mengatakan untuk penanganan pengerukan/normalisasi sungai yang sudah dikerjakan pada 6 titik.

Baca Juga: Miliki Puluhan Paket Sabu, ASN Lapas Kelas IIA Jambi Terancam Hukuman Mati

Normalisasi Pelak Gedang (alat BWS), Siulak Deras (alat PUPR), Siulak Mukai (alat PUPR) kemudian 1 unit excavator lokasi Sinimpik (alat PLTA), dan 1 unit alat excavator lokasi Koto Dua Lama normalisasi (alat BWS).

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: metrojambi.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini