21 Perusahaan Terlibat UKW, BUMN Berperan Tingkatan Profesionalisme Wartawan

Monday, 22 January 2024
21 Perusahaan Terlibat UKW, BUMN Berperan Tingkatan Profesionalisme  Wartawan
21 Perusahaan Terlibat UKW, BUMN Berperan Tingkatan Profesionalisme Wartawan

Krjogja.co - MENARIK mendengar pernyataan Kepala Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Kota Yogyakarta, Tri Hastono, saat membuka Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Forriz Hotel, Yogyakarta, Kamis (18/1/2024). Tri Hastono menyebut, dulu ada yang hari Senin memperkenalkan diri sebagai wartawan, Rabu sebagai pengurus Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Jumat berubah menjadi orang yang dekat dengan pimpinan organisasi tertentu.

Dalam pandangan Tri Hastono, sekarang hampir tak ditemui lagi oknum seperti itu.
"Kami merasa ada perubahan positif terkait dengan kualitas wartawan, termasuk pemenuhan kode etik wartawan di dalam membangun relasi dengan sumber berita. Wartawan-wartawan di wilayah DIY umumnya sangat memahami sebagai profesi yang terhormat dan kemudian menjadi menjaga marwah dengan memenuhi kode etik," kata Tri Hastono.

Ucapan Tri Hastono sebagai wujud pengakuan dari upaya meningkatkan kualitas wartawan yang antara lain lewat UKW yang digelar oleh PWI, DIY khususnya. Ketua PWI DIY, Hudono, menanggapi positif pernyataan itu. Sebab, wartawan profesional tak akan menjelma menjadi aktivis LSM atau tim sukses kandidat atau tokoh tertentu. Bila hal tersebut dilakukan, maka sejak saat itu wartawan telah kehilangan jati dirinya. Wartawan profesional tentu fokus pada pekerjaan mulianya, mendedikasikan hidupnya untuk melayani kepentingan publik, melalui berita yang akurat, terpercaya, dan mencerahkan.

Baca Juga: Gunung Merapi Erupsi Minggu Sore, Abu Vulkanik Tertiup Angin ke Timur, Warga Rasakan Hujan Abu

Kalaupun masih ada wartawan yang tidak jelas, atau dulu sering disebut "bodrek", tak bisa disejajarkan dengan wartawan profesional. Wartawan profesional tak melakukan aktivitas seperti wartawan "bodrek" atau abal-abal.
"Sejujurnya mereka tak layak menyandang profesi wartawan. Sebab, wartawan profesional senantiasa melandaskan perilakunya pada Kode Etik Jurnalistik sebagai panduan moral," kata Hudono.

Maka Hudono berharap, wartawan yang bekerja pada media massa terverifikasi Dewan Pers untuk mengikuti UKW sebagai bukti kompetensi profesi. UKW selalu diselenggarakan dengan monitoring ketat, dijaga agar tak ada joki.

UKW bertema 'PWI bersama BUMN, menciptakan Wartawan Profesional dan Berakhlak' selama dua hari hingga Jumat (19/1/2024) ini merupakan ke-10 kalinya yang digelar oleh PWI DIY. Enam wartawan senior dari PWI Pusat maupun PWI DIY bertindak sebagai asesor atau tim penguji, yakni Sasongko Tedjo, Amir Machmud NS, Octo Lampito, Hudono, Susilastuti DN, dan Esti Susilarti. Di tingkat nasional, saat ini PWI memiliki 125 penguji UKW.

Baca Juga: PBNU Nonaktifkan 63 Pengurus yang Jadi Caleg dan Tim Sukses Capres, Selain Khofifah Ada Tokoh Lainnya

Pada saat yang sama, UKW yang didukung BUMN juga digelar oleh di Mataram oleh PWI Nusa Tenggara Barat. Di Yogyakarta, UKW diikuti 29 peserta, terdiri dari 5 jenjang Utama, 6 Madya, dan 18 Muda. Dua peserta dinyatakan tidak kompeten naik dari Madya ke jenjang Utama. Penyelenggaraan UKW oleh PWI DIY kali ini didukung tiga BUMN, yakni PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan PT Permodalan Nasional Madani. Utusan ketiga BUMN hadir pada pembukaan, masing-masing Regional Head BRI Kanwil Yogyakarta Muji Prasetyo Widodo, Supporting Manager PNM Cabang Yogyakarta Muhammad Shofa, dan Assistant Manager Humas KAI Daop 6 Yogyakarta Hendras Andri Pratama.

Muji Prasetyo Widodo mengatakan, peran pers beserta media massa sangat dibutuhkan guna memberikan edukasi kepada masyarakat. Terlebih saat ini media sudah menyajikan berita secara online. Untuk itu, insan pers dituntut semakin kreatif dan profesional dalam menyajikan berita dengan berpegang teguh etika jurnalistik, agar para wartawan berada di koridor yang tepat.

"Bagi BRI, peran teman-teman pers khususnya yang tergabung PWI sangat luar biasa, dan sangat penting dalam rangka menyampaikan informasi kepada masyarakat tentang program pemerintah yang ditugaskan kepada BRI," kata Muji.

Selain itu, menurut Muji, pers juga membantu BRI dalam upaya penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam melaksanakan edukasi perbankan, literasi keuangan, serta jasa perbankan lainnya yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Baca Juga: Menelusuri Gang Estetik dan Bersejarah di Kotagede Jogja, Tempatnya Instagramable Banget

Utusan BUMN yang lain, Muhammad Shofa berharap, sinergi bersama PT PNM khususnya bisa terwujud dengan terciptanya wartawan profesional melalui UKW. Wartawan memiliki standar untuk mengukur praktik kemampuan di lapangan, sehingga UKW tentu menciptakan wartawan profesional, khususnya di Yogyakarta.
"Di tengah arus perkembangan platform digital dan media sosial, wartawan tetap dituntut untuk berperilaku profesional dengan memegang prinsip-prinsip jurnalistik, seperti menyampaikan kebenaran, 'cover bothside', verifikasi, akurasi, independensi, dan keberpihakan kepada kepentingan publik," kata Shofa yang juga menginginkan dari UKW ini wartawan menjadi unggul, yakni profesional, independen, dan berakhlak baik.

Artikel ini telah lebih dulu tayang di: krjogja.com

Komentar

Artikel Terkait

Terkini